SISTEM EKSKRESI (PARU-PARU & HATI)

SISTEM EKSKRESI

Bagian 2. Paru-Paru dan Hati

 2)      Paru –Paru

            

exploring biologi

           Definisi

        Paru-paru merupakan alat pernapasan dan alat ekskresi. Pada paru-paru terjadi proses oksidasi biologi atau respirasi seluler yang mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Dari jaringan, karbon diksida (CO2) dan uap air (H2O) tersebut diangkut oleh darah dari menuju ke paru-paru. Kemudian, karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) berdifusi keluar dari dalam darah di dalam alveolus, dan bertukar tempat dengan oksigen. Berakhir dengan dikeluarkannya karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) melalui udara yang dihembuskan.

           Gangguan/penyakit

        Gangguan yang terjadi pada paru-paru dapat menyebabkan fungsi ekskresi menjadi terganggu, diantaranya

                 - Bronkitis.

        Bronkitis di bagi kedalam dua jenis, bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut pada banyak kasus di sebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan dapat menyebabkan bronkus menghasilkan lebih banyak lendir. Sedangkan, bronkitis kronis umumnya di karenakan kebiasaan merokok, baik itu perokok aktif maupun perokok pasif (orang yang menghirup asap rokok).

          -TB (tuberculosis).

           Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB atau TBC ini terdapat dua jenis, yaitu TB aktif dan TB laten. Seseorang yang menderita TB aktif, bisa menularkan bakteri pada orang lain melalui percikan ludah penderita ke orang lain ketika batuk, bersin atau berbicara. Gejalanya berupa batuk yang berkepanjangan dengan kurun waktu lebih dari 3 minggu. Sedangkan, penderita TB laten tidak bisa menularkan pada orang lain, meski nantinya ada kemungkinan TB laten bisa menjadi TB aktif di kemudian hari. Adapun TB laten tidak menunjukkan gejala, tidak merasakan sakit, bakteri TB juga bersifat dorman di dalam tubuhnya.

         - Pneumonia

      Pneumonia atau paru paru basah, penyakit ini di sebabkan oleh infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Gejala yang bisa dirasakan oleh penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas.

         - Asma 

      Penderita penyakit asma mengalami peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas, nyeri di dada, batuk-batuk. Penderita asma biasanya terpicu asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, dan terpapar zat kimia.

         - Emfisema

          Penderita penyakit emfisema dapat merasakan gejala napas pendek, batuk, cepat lelah, penurunan berat badan, dan jantung berdebar. Penyebab penyakit ini adalah akibat paparan zat di udara yang mengiritasi paru-paru dalam jangka panjang seperti asap rokok, polusi udara, zat bahan kimia.

3)        Hati

 

ecploring biologi

           Definisi

       Hati merupakan organ yang berukuran cukup besar, terletak pada rongga perut bagian bawah diafragma sebelah kanan. Hati berwarna cokelat. Hati tergolong sebagai organ ekskresi karena mengeluarkan empedu yang merupakan hasil perombakan sel-sel darah merah yang telah tua dan rusak. Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan yang mengandung garam, urea, kolesterol, dan zat warna empedu. Fungsi lain dari hati adalah membentuk urea, penetralisir racun tubuh, tempat menyimpan glukosa (glikogen), pengatur kadar gula darah, tempat pembuatan fibrinogen dan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan tempat mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

     Empedu yang di keluarkan hati ditampung di dalam kantun empedu dan digunakan untuk mengemulsikan lemak. Di dalam hati, sel-sel darah merah tua ditangkap oleh sel-sel khusus,yaitu sel-sel kupffer. Kemudian, hemoglobin dari sel-sel darah merah tua dilepaskan dan zat besinya disimpan untuk kemudian dikembalikan ke sumsum tulang, untuk metabolism protein dan untuk pembentukan hemoglobin yang baru komponen globin digunakan kembali. Komponen hemin diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin yang dikeluarkan ke usus dua belas jari.

       Bilirubin atau zat warna empedu mengalami oksidasi sehingga menjadi urobilin yang berwarna kuring kecokelatan. Itulah yang menyebabkan feses dan urine berwarna kuning kecokelatan. Tetapi jika saluran empedu tersumbat, maka feses akan berwarna cokelat keabu-abuan. Jika saluran empedu tersumbat juga dapat menyebabkan bilirubin tidak dapat dialirkan ke dalam usus tetapi akan masuk ke dalam darah yang mengakibatkan warna darah menjadi kuning, hal ini dikenal dengan istilah sakit kuning (hepatitis).

         Gangguan/penyakit

         Gangguan pada organ hati, dapat menyebabkan penyakit hepatitis. Ada beberapa macam hepatitis, di antaranya hepatitis A, B, dan C. Hepatitis terjadi karena infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan sel sel hati sehingga bilirunin beredar ke selruh tubuh. Hepatitis B dan C ditularkan melalui cairan tubuh dan darah. Oleh karenanya, kita harus menjaga kebersihan diri terlebih lagi pada makanan dan minuman yang kita konsomsi juga lingkungan kita untuk mencegah penularan penyakit ini.



baca juga : SISTEM EKSKRESI Bagian 1 Ginjal

 


Komentar