SISTEM PEREDARAN DARAH

 SISTEM PEREDARAN DARAH

Darah

  Volume darah dalam tubuh manusia lebih kurang 8% atau sekitar 5 liter dari berat badannya daman kondisi normal. Peran darah dalam tubuh yakni untuk mengalirkan oksigen, nutrisi, hormon, dan berbagai komponen penting lainnya.

1. Komponen Darah

   Darah terdiri atas 2 bagian, 55% bagian yang cair atau dikenal dengan plasma darah, dan 45% bagian yang padat atau dikenal dengan sel-sel darah.

a. Plasma Darah

  Air merupakan komponen terbesar dalam plasma, peringkat kedua diduduki oleh protein sebanyak 7%. Protein penyususn plasma sendiri terdiri atas tiga, antara lain albumin sebanyak 53% yang berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin sebanyak 43% berperan dalam pembuatan antibodi, dan fibrinogen sebanyak 4% berperan dalam proses pembekuan darah. Dalam plasma darah ada yang dinamakan serum, Serum tidak mengandung fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan darah, serum merupakan cairan berwarna kuning jernih dan mengandung antibodi untuk melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan terdapat di dalam palsma darah tersebut dinamakan antigen (protein asing). 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah diantaranya :

1) Membawa mineral-mineral terlarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondioksida (sebagai ion hidrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan

2) Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke prgan yang lebih dingin

3) Sebagai pelarut bahan-bahan kimia

4) Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan di luar sel.

b. Sel-Sel Darah

  Sel-sel darah pada manusia terbagi atas sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit).

1) Sel Darah Merah (Eritrosit)

   Karakteristik eritrosit adalah berbentuk cakram bikonkaf atau bulat pipih, cekung di bagian tengah (bikonkaf), berdiameter 7-8 µm, tebalnya 1-2µm, elastis, tidak memiliki inti. Ada sekitar 30 triliun eritrosit di dalam tubuh manusia. Pada laki-laki ada sekitar 4,2 juta -5,4 juta/µl. Pada perempuan ada sekitar 3-6 juta -5.0 juta/µl.

    Eritrosit berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru untuk dialirkan ke seluruh tubuh karena memiliki hemoglobin (Hb). Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung unsur besi. Hemoglobin berperan mengikat O2  dan CO2 .Sel-sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih seperti di tulang belakang, tulang rusuk, tulang tengkorak, dan tulang pipa. Di setiap eritrosit terdapat sekitar 250 juta molekul Hb. Tiap molekul Hb dapat membawa empat molekul oksigen. Umur erotrosit manusia kira-kira 120 hari. Dalam setiap detik, kira-kira 2,4 juta eritrosit dirombak untuk digantikan dengan yang baru. Perombakan eritrosit terjadi di dalam hati. Pengikatan oksigen oleh Hb terjadi di dalam paru-paru melalui reaksi

2) Sel Darah Putih (Leukosit)

   Karakteristik leukosit adalah tidak memiliki bentuk yang tetap dan tidak berwarna, memiliki inti, ukuran leukosit lebih besar daripada eritrosit, tetapi jumlahnya di dalam tuuh jauh lebih sedikit, sekitar 5 ribu-10ribu/µl. Normalnya jumlah leukosit sekitar 6.000-9.000µl. Leukosit dibentuk di dalam sumsum merah tulang, limpa, nodus limfa, dan jaringan retikulo endorelium. Leukosit berperan khusus untuk pertahanan tubuh dari serangan mikroorganisme. Leukosit dapat bergerak bebas, serta dapat keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan lain yang terinfeksi mikroorganisme. Leukosit dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya granula (butir-butir) sel darah putih menjadi 2 kelompok diantaranya, agranulosit dan granulosit

a) leukosit bergranula (Granulosit)

   Granulosit memiliki ciri-ciri sitoplasmanya bergranula dan intinya berlobus. Granulosit dibedakan menjadi neutrofil, eosinofil, dan basofil. 

    Neutrofil adalah komponen terbanyak dalam sel darah putih dan bersifat fagosit. Kemampuan fagositosis ini memangsa dan menghancurkan bakteri serta sel-sel tubuh yang mati. Jumlah neutrofil sekitar 57% dari total jumlah leukosit, jika terjadi infeksi bakteri, jumlah neutrofil meningkat. 

    Eosinofil memiliki granula yang besar dan terlihat merah menyala dan bersifat amuboid serta fagosit. jumlah eosinofil akan meningkat jika di dalam tubuh ada reaksi alergi, misalnya asma atau ada parasit yang cukup besar, seperti cacing yang masuk ke dalam tubuh. Dari total jumlah leukosit, terdapat sekitar 1%-3% jumlah eosinofil.

   Basofil, bergranula biru memiliki peran sebagai agen antialergi seperti eosinofil. Basofil mengandung heparin zat antikoagulan yaitu suatu senyawa yang mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh darah  serta histamin, yatu suatu senyawa kimia yang akan dikirmkan sebagai respon ke lokasi jaringan yang luka. Ada sekitar 1% jumlah basofil dari total jumlah leukosit.

b) Leukosit tidak bergranula (Agranulosit)

   Agranulosit tidak memiliki granula pada sitoplasmanya, inti sel berbentuk bulat. Agranulosit dibedakan menjadi monosit dan limfosit. 

    Monosit memiliki diameter sekitar 20µm. Monosit merupakan fagosit yang efektif dan dapat berpindah-pindah (bergerak). Jumlah monosit sekitar 6% dari total jumlah leukosit.

      Limfosit tidak dapat bergerak dan berfungsi untuk imunitas. Jumlah sel limfosit cukup banyak, yaitu sekitar 25% -35% dari total jumlah leukosit.

3) Keping-Keping darah (Trombosit)

   Bentuk trombosit tidak teratur dan tidak berinti serta berukuran sangat keci, yakni hanya berdiameter 2µm. Jumlah eritrosit di dalam darah sekitar 150.000-400.000/µl. Trombosit ini berperan penting dalam proses pembekuan darah apabila terjadi luka pada pembuluh darah. 

Komentar